Jumat, 18 Juli 2014

Merintis Bisnis...

Berawal dari kebiasaan memakai jilbab dan hoby mengkoleksi beragam bentuk nya jadi timbul keinginan untuk berjualan jilbab. Mula nya coba ditawarkan ke teman-teman kantor eeh.. mereka pada suka dan banyak pesan akhirnya. Ada juga yang awal nya ga pake jilbab jadi terinspirasi kali dan akhirnya jadi pake deh.. Bahkan ga Cuma di kantor  saya, tapi dengan sedikit memaksa suami untuk bantu tawarin dagangan saya di kantor nya Balai Kota – DKI dan beberapa teman nya ada yang tertarik juga dengan koleksi yang saya upload di jejaring social facebook, alhamdulilah jadi nambah teman dan juganambah Rejeki tentu nya.. amin.
Sampai akhirnya timbul niat untuk membuka usaha kecil-kecilan di rumah, kalo melihat pasar nya sih sedikit aja yg berjilbab di lingkungan rumah dan lebih banyak ibu-ibu rumahan yang cuma biasa dasteran aja.. tapi Bismillah… saya beranikan diri untuk memulai nya dan hasil nya lumayan juga walaupun belum mencapai target tapi paling ga modal bisa balik.
Sempet kepikiran sih untuk sewa kios di mall, atau Giant, atau sewa toko pinggir jalan tapi pas survey-survey biaya sewa nya masih belum berani takut ga nutup. Tapi emang dimana ada kemauan pasti di situ selalu ada jalan… dapet info dari bapak mertua ada mall yang baru buka di daerah Bekasi dan bisa kasih harga lapak murah… akhirnya kita coba survey lokasi dan cukup strategis karena dekat dengan pintu masuk dan restoran cepat saji.. boleh juga tuch. Setelah berembuk sama suami dan hitung-hitung tabungan akhirnya kita pake jurus nekad dan Jreeeeng.. jreeeng tralala lala… Alhasil sekarang kita punya dua lapak.. satu di rumah, dan satu lagi di counter mall. Barang yang dijual pun sekarang bukan Cuma jilbab, tapi ada baju muslim dewasa (pria/ wanita) dan anak-anak. Semua nya masih perlu dirintis, walaupun sambil merayap.. tapi saya yakin segala usaha yang dikerjakan dengan niat baik mencari Rejeki yang halalan toyiban akan sukses pada akhirnya asal dijalankan dengan penuh kesabaran dan ikhtiar yang ikhlas. Hidup memang butuh kerja keras, jadi itulah moto hidup kami.. seperti yang saya jalani sekarang, dari Senin – Jumat jadi kuli kantoran, Sabtu – Minggu jaga lapak deh.. Semangat… Semangat… Ciao!!




Kamis, 22 Maret 2012

Happy First Birthday... Chila Ku sayaaaang....


Surat untuk Chila di Ulang tahun yang Pertama..

Setahun yang lalu.. Kamu masih bayi merah tak berdaya.. tahukan kamu betapa sangat bahagia nya ketika bisa melihat mu sedikit saja mau membuka mata karena kamu masih lebih banyak tidur dibanding aktifitas lain kala itu. Serasa ingin menangis tiap kali ingat ketidakcekatan aku tiap kali berusaha menyusui kamu, karena belum mendapatkan metode yang bisa memudahkan agar posisi kamu dapat lebih nyaman untuk menyusu. Juga ketika ketidaksabaran ku muncul di saat harus menyusui kamu berjam jam lamanya karena sedikitnya asi yang keluar hingga membuat mu lelah menghisap. Maafkan Manda sayaaaang…

Ada begitu banyak masa dimana aku merasa sedih dengan ketidakcakapan aku menjadi seorang ibu bagi kamu.. Jika saja aku bisa punya waktu lebih banyak untuk mengurus segala sesuatunya, mungkin tubuh kamu akan lebih cepat berisi waktu itu. Aku ingat terpaksa harus berperang dalam hati ketika harus meniggalkan kamu untuk tetap bekerja di kantor sementara kamu masih dalam masa pengobatan karena flek paru yang baru saja diketahui ketika kamu berumur 7 bulan. Pernah juga aku harus menggendong kamu yang badan nya panas hingga pukul lima pagi sebab kamu menangis jika ditaruh atau digendong yang lain dan esok pagi nya tetap harus berangkat ngantor. Entah kekuatan dari mana yang membuat ku begitu bertahan untuk terus berdiri sambil menggendong mendekap mu agar kamu tidak menangis.

Kini masa-masa berat itu telah terlalui.. Satu tahun sudah usia mu.. Tak ada hal yang paling membuat ku bahagia selain melihat mu tumbuh kembang dengan sempurna, sehat, cantik, dan ceria.. Selamat Ulang tahun Chiluw ku sayaaang.. Semoga Alloh selalu memberikan kesehatan, keselamatan, keberkahan, dan kesempurnaan dalam tumbuh kembang mu.. Kelak menjadi puteri kebanggaan Manda dan Panda.. Sholehah, cantik lahir bathin, dan membawa kebahagiaan bagi semua orang.. Sesuai dengan nama yang telah kami berikan kepada mu…. Doakanlah kami agar selalu senantiasa menjadi orang tua yang bisa dijadikan teladan yang baik serta penuh kesabaran bagi mu… Aamin….

Jakarta, 22 Maret 2012

Manda nya Cimol ;)

Jumat, 03 Februari 2012

Menu makan Chila dalam satu minggu... nyam nyam...


1. Jagung manis daging sapi

Bahan :
50 gram jagung muda, serut, haluskan
625 ml air
50 gram daging sapi giling
50 gram tempe, kukus
25 gram sawi hijau, iris halus
25 gram wortel, parut kasar
2 sdt mentega tawar

Cara membuat :
1. Campur jagung halus dengan air, aduk, lalu saring
2. Campur air jagung dengan daging dan tempe, masak hingga menjadi bubur
3. Rebus jagung dengan air, ikan dan tahu sampai menjadi bubur. Masukkan bubur jagung tempe yg telah dibuat.
4. Masukkan sawi hijau dan wortel, masak hingga sayuran menjadi matang
5. Tambahkan mentega. Aduk rata. Angkat

2. Bubur Kentang Ubi salmon

Bahan:
50 gr kentang cincang
50 gr ubi jalar merah, cincang
250 ml kaldu ikan
25 gr tomat, buang bijinya, cincang
5 batang buncis baby
25 gr fillet ikan salmon, haluskan
1 sdt keju parut

Cara membuat:
1. Masak kentang dan ubi dengan kaldu hingga empuk. Masukan tomat, buncis dan ikan
2. Setelah sayuran masak tambahkan keju, aduk angkat. Sajikan.

3. Bubur daging Campur

Bahan:
1 cangkir beras, cuci bersih
50 gram daging sapi tanpa lemak, giling
1 batang seledri, potong-potong
1 batang wortel ukuran sedang, kupas, potong-potong
2 cangkir air

Cara Membuat:
1. Campur semua bahan lalu masak hingga lunak
2. Masukan dalam food processor atau blender

4. Nasi Tim saring Ikan Salmon

Bahan :
20gr beras,
25 gr ikan Salmon, cincang kasar
30gr tempe,
50 gr labu siam, kupas, potong kecil-kecil
25gr tomat, seduh dan kupas kulitnya, buang bijinya dan potong kecil
1 sdt mentega
625cc air

Cara membuat:
1. Rebus beras, air, ikan, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan labu siam dan tomat hingga matang.
2. Masukkan mentega sambil diaduk.
3. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.

5. Bubur Nasi Daging Buncis

Bahan:
30 gr Bubur Dasar Nasi (klik untuk cara membuat)
30 gr daging cincang tanpa lemak, kukus
30 gr buncis, iris halus, kukus
30 gr tempe, potong kecil, kukus

Cara Membuat:
1. Blender daging, buncis dan tempe hingga halus.
2. Campur dengan bubur nasi. Aduk rata dan sajikan segera.

6. Bubur saring alpukat tuna

Bahan:
75 gr alpukat, kupas dan potong kecil-kecil
2 sdm tuna segar, kukus sebentar hingga warnanya berubah (5 menit)
2 sdt keju tawar rendah lemak
1 sdt yogurt tawar
1/2 buah tomat, kupas dan ambil daging buahnya saja

Cara membuat:
1. Blender semua bahan sekaligus hingga lembut
2. dapat langsung disajikan
3. atau jika ingin makanan agak hangat, dapat hangatkan sebentar saja di pemanas makanan bayi

7. Bubur Biskuit buah campur

Bahan:
3 keping biscuit bayi rasa original
2 bh tomat matang, rendam dalam air mendidih, buang kulit dan bijinya, saring dengan kawat
50 ml ASI/susu formula/air matang
50 gr pepaya matang, potong-potong
50 gr alpukat matang, potong-otong

Cara membuat

1. Haluskan pepaya dan alpukat lalu tambahkan tomat saring
2. Tuang campuran buah ke dalam biscuit yang telah dicampur ASI/Sufor/Air, aduk rata.

Selasa, 14 Juni 2011

Menjadi Bidadari Untuk Malaikat Kecil ku..


'Ibu' adalah nama yang tidak dapat dipisahkan dalam memori setiap insan. Pertarungan nyawa dan ketabahan menahan kesakitan mengandung, melahirkan dan membesarkan anak-anak bukanlah perkara asing dalam catatan diary hidup seorang ibu.

22 Maret 2011.., seketika hati ku tergetar penuh haru menahan tangis bahagia saat melihat seorang malaikat kecil yang suci diangkat dari rahim ku melalui bedah caesar. Tangis pertama nya yang menggema telah melenyapkan semua kesakitan yang ku rasakan pada saat itu..

Selama 9 bulan sudah dia menyatu dalam rahim ku. Banyak hal yang sudah aku lalui bersamanya dari saat-saat pertama sel-sel itu terbelah. hingga bagaimana aku harus berjuang dalam melewati hari - hari berat itu, berjuang mempertahankan agar janin itu tetap aman di dalam rahim ku. Janji yang selalu terucap adalah, bahwa janin itu akan terlahir penuh berkah, menjelma menjadi malaikat kecil pembawa cinta kasih dan kedamaian.

"Arsyila Althafunisa" .... itulah nama yang kami berikan kepada nya.. yang mengandung arti, wanita lemah lembut yang membawa kebahagiaan. Tiga hari telah berlalu, suatu mukjizat.. hingga ASI yang penuh manfaat itu pun bisa kuberikan untuk nya.. Dengan penuh kasih, ku tatap malaikat kecil ku dengan tatapan penuh rindu, dan ku belai dia dengan segala kelembutan saat aku memberinya air susu ku. Untuk kesekian kali nya aku merasa betapa beruntung dan lengkap nya kehidupan ku kini...

Setiap hari aku mendengar tangisan nya yang seperti kidung merdu.. menghiasi siang dan malam. Saat malaikat kecil ku terlelap.. aku pun masih terus memandang lekat kepada nya.. Tak sedetik pun ingin ku lewatkan tanpa memandang anugerah terindah yang telah Alloh berikan kepada ku. Tak lelah aku bersenandung dan mengajaknya bicara, meski aku tahu bahwa malaikat kecil ku belum mengerti dengan apa yang aku ucapkan. Walau begitu, aku percaya bahwa bahasa kasih yang aku sampaikan akan diterima oleh malaikat kecil ku itu. Bahasa kasih yang selalu menyentuh dari lubuk hati ku yang terdalam.

"Chila'... begitu kusapa, dengan ceria dia menatap mata ku dan wajah nya seolah menyimpulkan seulas senyum sebagai ucap terima kasih tiap kali selesai ku tunaikan tugas ku untuk memberikannya "ASI"
Tak lupa selalu kuberikan ia kecupan lembut, pelukan hangat, dan usapan penuh cinta menjelang tidurnya.. begitu pun kala ia terbangun. Aku ingin menjadi seorang bidadari untuk nya.. aku ingin ia mengerti sungguh luar biasa cinta kasih ku kepadanya. Cinta yang teramat suci dan akan selalu semerbak mewangi mengiringi langkah-langkah nya hingga kelak ia dewasa.

Puji syukur ku yang terdalam kepada Alloh tak pernah lepas dari ku .. karena telah dititipkan malaikat kecil sebagai anugerah terindah dalam hidup ku..


Jakarta, 15 Juni 2011.

We Love You "Chila"
= Manda =







Kamis, 10 Desember 2009

05 Desember 2009


5 Desember 2009

Suamiku…
Maha Suci Alloh SWT yang telah mempertemukan kita, menyatukan kita dalam cinta dan kasih sayang-Nya. Puji dan syukur tertinggi, kita telah melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah, menyempurnakan separuh agama ini.

Suamiku…
Hari ini 5 Desember 2009, kiranya engkaulah yang menjadi qiyadah dalam hidupku. Engkaulah yang akan membimbing setiap kelemahanku, mengisi kekosongan dan menambah kekurangan-kekurangan yang kumiliki dengan ilmu, nasehat dan cinta. Jadilah pemimpin yang senantiasa memimpin aku dalam ketaatan kepada Alloh dan memimpinku meneladani kemuliaan sang pemimpin agung Rasulullah SAW.

Suamiku…
Hari ini 5 Desember 2009 aku telah menjadi istrimu. Yang akan mengarungi bahtera kehidupan bersama mu. Aku mungkin tak seindah bidadari impianmu, aku baru belajar menjadi bidadari, bidadari dunia. Maka bantulah aku menjadi istri yang shalihah, yang jika kau pandang maka engkau makin cinta, jika kau pergi aku sanggup menjaga kehormatan dan hartamu hingga kau merasa tenang karenanya. Seorang istri yang mampu mengurus rumahnya & mendidik anak-anak yang sholeh.

Suamiku…
Hari ini 5 Desember 2009, aku telah menjadi sahabat sejati bagimu. Sahabat yang akan menyertai saat sedih dan tawamu, senang dan susahmu, kaya dan miskinmu, bahagia dan sengsaramu. Insya Allah selama engkau berpegang teguh pada Allah dan Rosul-Nya aku akan setia di sisimu.

Suamiku…
Sebagai sahabat, mungkin aku bukan sahabat yang baik bagimu. Aku mungkin hanya menjadi ujian kesabaranmu, membebani pikiranmu dan memberatkan doa-doamu. Jadi bantulah aku memahami senyum dan tangismu, bantulah aku memaknai segala keinginan dan cita-citamu. Bantu pula aku memahami luapan emosiku, mengerti tawa, manja dan tangisku, memahami keinginan dan cita-citaku. Sahabat, bantu aku memerangi keegoan dan kelalaianku. Bantu aku mengenal diriku, mengenal Tuhanku. Bantu aku menjadi setegar Hajar, bantu aku menjadi sedewasa Khadijah, bantu aku menjadi sebijak ummu Sulaim, Bantu aku menjadi secerdas Aisyah.

Suamiku…. “kau adalah kehormatanku dan aku adalah kehormatanmu” motto itu yang selalu mengingatkan kita. Aku menyadari bahwa kaupun tidak setangguh Ibrahim, tidak sejujur Abu Bakar apalagi seagung Rosulullah. Namun dengan segenap kekurangan kita, cintalah yang menjadikannya sempurna. Semoga kita senantiasa saling memberi tanpa harus selalu menuntut.

Suamiku…
Perjalanan kita masih panjang, tantanganpun tidak semakin mudah, tanggung jawabpun tidak semakin ringan. Marilah kita saling membina, meneladani Lukmanul Hakim yang senantiasa menjaga aqidah anak-anaknya, meneladani Ibrahim yang ikhlas, dan meneladani Rasulullah yang penuh kasih sayang.

Suamiku…teman sejatiku. Kaulah yang akan menemani perjalanan fanaku di dunia dan Insya Allah di akhirat. Kita mulai kejayaan itu dari sini. Kita bangun pondasi aqidah yang kokoh, lindungi dengan tembok ilmu dan hiasi dengan akhlaq yang agung. Kita mulai kemuliaan islam dari pertemuan kita. Hari ini, esok dan hari-hari selanjutnya kita bekerja membangunnya, membangun benih peradaban, membangun keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah.

Ya Alloh…
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan dan cinta kami kepada
Sunnah Rasul-Mu Muhammad SAW
Amin…

“ Maha suci Allah yang telah menciptakan semua makhluk-Nya berpasang-pasangan, baik dari apa yang tumbuh di bumi dan dari mereka sendiri, maupun dari apa yang mereka tidak ketahui “ (QS. Yasin : 36)
For My Lovely Husband ;)